Pekerjaan Dan Waktu Luang
A. Penyesuaian Diri Dalam Pekerjaan
Penyesuaian
diri adalah suatu usaha individu untuk dapat merubah dirinya ketika
mereka berada di lingkungan keluarga, sekolah dan di masyarakat yang dapat
ditunjukkan melalui aktifitas-aktifitas seperti: dapat menguasai lingkungan
dimana individu berada, penuh percaya diri, bersedia menerima teman dalam
kelompok, bersedia mengatasi masalah, dan bersedia merencanakan sesuatu dengan
pikiran.
Pada dasarnya, penyesuaian diri memiliki dua aspek,
yaitu penyesuaian pribadi dan penyesuaian sosial.
1.
Penyesuaian
Pribadi
Penyesuaian pribadi adalah kemampuan individu untuk menerima dirinya
sendiri sehingga tercapainya hubungan yang harmonis antara siapa dirinya dengan
lingkungan kerjanya. Ia sadar sepenuhnya siapa dirinya, apa kelebihan dan
kekurangannya dan bertindak objektif sesuai dengan kondisi dirinya tersebut.
Keberhasilan diri pribadi dengan tidak adanya rasa benci, lari dari kenyataan
atau tanggungjawab, kecewa atau tak percaya pada kondisi dirinya. Kehidupan
kejiwaannya ditandai dengan tidak adanya kegoncangan atau kecemasan yang
menyertai rasa bersalah, rasa tidak puas, rasa cemas, rasa kurang dan keluhan
terhadap nasib yang dialaminya.
2.
Penyesuaian
Sosial
Setiap individu hidup dalam masyarakat, dimana terdapat proses saling
mempengaruhi satu sama lain. Dari proses tersebut timbul pola kebudayaan dan
tingkah laku sesuai dengan sejumlah aturan, hukum, adat dan nilai-nilai yang
mereka patuhi, demi untuk mencapai penyesuaian bagi persoalan-persoalan hidup
sehari-hari.
Dalam dunia
kerja ada 2 hal yang tidak bisa dipisahkan yaitu karyawan dan perusahaan.
Seseorang yang dapat menyesuaikan dirinya dengan pekerjaannya yaitu apabila
terdapat adanya kepuasan kerja.
faktor yang
mempengaruhi kepuasan kerja karyawan, diantaranya adalah kesesuaian pekerjaan,
kebijakan organisasi termasuk kesempatan berkembang, lingkungan kerja dan
perilaku atasan. faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan menurut Kreitner dan
Kinichi, yaitu
a.
Pemenuhan Kebutuhan (need fulfillment)
pekerjakaan memberikan kesempatan pada individu intuk memenuhi
kebutuhannya.
b.
Perbedaan
(discrepancies)
Kepuasan merupakan suatu hasil memenuhi harapan. Pemenuhan harapan
mencerminkan perbedaan antara apa yang diharapkan dan apa yang diperoleh individu
dari pekerjaannya.
c.
Pencapaian nilai (volue attainment)
Kepuasan hasil dari persepsi pekerjaan memberikan pemenuhan nilai kerja
individual.
d.
Keadilan
(equity)
Kepuasan merupakan fungsi dari seberapa adil individu diperlakukan di tempat
kerja.
e.
Komponan
genetik (genetic components)
Kepuasan kerja merupakan fungsi sifat pribadi dan faktor genetik. perbedaan
sifat individu kerja disamping karakteristik lingkungan pekerjaan.
Selain itu ada juga faktor
penentu kepuasan kerja yaitu:
·
Gaji/upah
Menurut Theriault, kepuasan kerja merupakan fungsi
dari jumlah absolute dari gaji yang diterima, derajat sejauh mana gaji memenuhi
harapan-harapan tenaga kerja dan bagaimana gaji diberikan.
·
Kondisi kerja
yang menunjang
Bekerja dalam ruangan atau tempat kerja yang tidak
menyenangkan (uncomfortable) akan menurunkan semangat untuk bekerja. Oleh
karena itu, perusahaan harus membuat kondisi kerja yang nyaman dan menyenangkan
sehingga kebutuhan-kebutuhan fisik terpenuhi dan menimbulkan kepuasan kerja.
·
Hubungan kerja
a)
Hubungan dengan rekan kerja
Ada tenaga kerja dalam menjalankan pekerjaannya memperoleh masukan dari
tenaga kerja lain (dalam bentuk tertentu). Keluarannya (barang yag setengah
jadi) menjadi masukkan untuk tenaga kerja lainya, misalnya pekerja konveksi.
Hubugan antara pekerja adalah hubungan ketergantungan sepihak yang berbentuk
fungsional.
b)
Hubungan dengan atasan
Kepemimpinan yang konsisten berkaitan dengan kepuasan kerja adalah
tenggangrasa (consideration). Hubungan fungsional mencerminkan sejumlah atasa
membantu tenaga kerja untuk memuaskan nilai-nilai pekerjaan yang penting bagi tenaga
kerja. Hubungan keseluruhan didasarkan pada ketertarikkan antara pribadi yang
mencerminkan sikap dasar dan nilai-nilai yang serupa, misalnya keduanya
mempuyai pandangan hidup yang sama.
B. Waktu Luang
Definisi pengisian waktu luang adalah suatu kegiatan
yang dilakukan dengan bebas tanpa bayaran, dan kegiatan ini memberikan kepuasan
kepad pelakunya yang dilakukan selama waktu-waktu yang dapat disisakan dari
memenuhi kebutuhan penghidupan dan pemeliharaan hidup, tuntutan sosial maupun
tuntutan lembaga lain.
Hal-hal yang perlu di pertimbangkan dalam memilih kegiatan
untuk mengisi waktu luang ialah:
·
Waktu
·
Tuntutan
sosial. Ini berasal dari keinginan keluarga, teman, kelompok, adat istiadat,
norma lingkungan, lingkungan kerja, lingkungan sosial lainnya.
·
Dukungan dana.
·
Pengalaman masa
lampau.
·
Tersedianya
atau ditawarkannya berbagai pilihan kegiatan.
·
Tersedianya
lahan.
·
Kemampuan.
·
Kebutuhan
psikologis masing-masing pelaku.
·
Falsafah dan
nilai yang dimiliki.
·
Pengaruh
lingkungan fisik maupun budaya setempat.
·
Sikap
masyarakat dan budaya terhadap kegiatan-kegiatann tertentu.
Sumber:
Keith, Davis, Jhon W. Newstrom,
1995. Perilaku Dalam Organisasi, Edisi Ketujuh.Erlangga: Jakarta.
Komentar
Posting Komentar