Sistem Informasi Psikologi
A.
Pengertian Sistem Dan Informasi
1.
Sistem
Menurut Poerwadarminta (2003) sistem adalah
sekelompok bagian-bagian yang berupa alat dan lain sebagainya, yang bekerja
sama untuk melaksanakan tujuan tertentu.
Menurut sutarman (2009) sistem adalah kumpulan elemen yang saling
berinteraksi dalam suatu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian
suatu tujuan utama.
Menurut (Indrajit dalam Hutahaean, 2014 ) sistem
adalah kumpulan-kumpulan dari komponen-komponen yang dimiliki unsur keterkaitan
antara satu dengan lainnya.
Berdasarkan
penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sekelompok
elemen yang saling berinteraksi dan bekerjasama serta berkaitan antara satu
dengan yang lainnya dalam menjalankan atau melaksanakan suatu tujuan tertentu.
2.
Informasi
Menurut Koniyo (2007) informasi adalah data yang sudah diolah
menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi pengguna, yang bermanfaat dalam
pengambilan keputusan saat ini atau mendukung sumber informasi.
Menurut Hutahaean (2014) informasi
adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti
bagi penerimanya.
Menurut Gordon dalam Hutahaen, 2014)
informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi
si penerima dan mempunyai nilai nyata atau yang dapat dirasakan dalam
keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka
dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang sudah diolah menjadi suatu
bentuk yang nyata dan bermanfaat bagi penerimanya.
B.
Pengertian Sistem Informasi Psikologi
Sebelumnya telah di bahas mengenai apa
itu sistem dan apa itu informasi. Untuk mengetahui apa itu sistem informasi
psikologi terlebih dahulu kita mengetahui apa itu psikologi?
Dakir (1993) mengemukakan bahwa psikologi adalah
suatu ilmu yang membahas tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan
lingkungannya.
Morgan (Dalam Heru basuki 2008), psikologi
adalah ilmu yang mempelajari manusia dan binatang serta penerapannya pada
permasalahan manusia.
Menurut Wade & Carol (2007) psikologi
adalah sebuah disiplin ilmu yang berfokus pada perilaku dan berbagai proses
mental ini dipengaruhi oleh kondisi mental organisme dan lingkungan eksternal.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa psikologi adalah suatu ilmu yang berfokus pada perilaku atau
tingkah laku manusia yang dipengaruhi oleh lingkungan.
Jadi setelah kita membahas mengenai sistem,
informasi, dan psikologi, maka dapat di simpulkan bahwa sistem informasi
psikologi adalah interaksi antara orang dan teknologi untuk mengola suatu data
mengenai perilaku manusia agar menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi
penerimanya.
C.
Arsitektur Komputer
Menurut Alfatta (2007) arsitektur komputer
juga dapat didefinisikan dan dikategorikan sebagai ilmu dan sekaligus seni
mengenai cara interkoneksi komponen-komponen perangkat keras untuk dapat
menciptakan sebuah komputer yang memenuhi kebutuhan fungsional, kinerja, dan
target biayanya.
Menurut Suryadi (1994) arsitektur komputer
adalah rencana cetak-biru dan deskripsi fungsional dari kebutuhan bagian
perangkat keras yang didesain (kecepatan proses dan sistem interkoneksinya).
Menurut Erwi (2010) arsitektur komputer
merupakan suatu konsep perencanaan dan juga struktur pengoperasian dasar dari
suatu sistem komputer atau ilmu yang bertujuan untuk perancangan sistem
komputer.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa arsitektur komputer adalah ilmu atau konsep perencanaan dan
juga struktur pengoprasian mengenai cara interkoneksi perangkat keras untuk
menciptakan suatu komputer.
D.
Struktur Kognisi Manusia
Struktur adalah suatu bangunan teoritis
yang terbentuk dari sejumlah komponen yang berkaitan satu sama lain. struktur
berada dalam kognisi manusia dan bukan merupakan entitas fisik. Menurut Dewanto, dkk (2007) struktur adalah suatu kegiatan fikiran, saat
seseorang sadar akan objek suatu pemikiran atau persepsi.
Sedangkan Neisser (1979) menyatakan bahwa kognisi
adalah kegiatan organisme (manusia) untuk mengetahui, memperoleh,
mengorganisasikan dan menggunakan pengetahuan. Menurut
(Piaget dalam Basuki, 2008) struktur kognitif merupakan mental framework yang
dibangun seseorang dengan mengambil informasi dari lingkungan dan
menginterpretasi, mereorganisasi, serta mentransformasikannya. Struktur
kognitif seseorang tidak lain adalah organisasi pengetahuan faktual yang
diperoleh dari lingkungan. Struktur kognitif yang terbentuk dari informasi
lingkungan sebagai suatu stimulus dari lingkungan yang selalu berubah, maka
struktur kognitif atau pengetahuan pun akan terus berkembang.
Fungsi dari struktur kognisi manusia antara lain,
struktur pembanding, dimana otak manusia memproses dan membandingkan informasi
dengan cara mengidentifikasi kesamaan dan perbedaan dari informasi-informasi
yang didapat, yang kedua adalah struktur representasi symbol dan mengubahnya
menjadi sebuah informasi (termasuk bahasa verbal dan non verbal), yang
ketiga adalah struktur alasan logis yang digunakan untuk mengubah pikiran yang
abstrak menjadi pikiran yang sistematis sehingga informasi lebih mudah untuk dipahami.
E. Kaitan
Antara Arsitektur Komputer Dan Struktur Kognisi Manusia
Kaitan antar arsitektur komputer dengan
struktur kognisi manusia adalah dimana komputer tersebut merupakan ciptaan manusia. yang berarti komputer tersebut merupakan cerminan dari kognisi manusia itu sendiri, hanya saja komputer tidak dapat berjalan atau berkerja tanpa ada perintah dari manusia.
F.
Kelemahan Dan Kelebihan Arsitektur Komputer Bila
Dibandingkan Struktur Kognisi Manusia
Robert L. Solso, Otto H. Maclin, dan M. Kimberly
Maclin (2008) menyatakan bahwa walaupun komputer memiliki banyak kelebihan,
namun komputer juga memiliki banyak kekurangan dibandingkan dengan kognitif
manusia:
Kelebihan arsitektur komputer yaitu:
1. Komputer dapat menjalankan sistem hitungan secara lebih cepat dan praktis
2. Komputer dapat mengerjakan sesuatu dengan cepat
3. komputer dapat beroprasi lebih dari 2 pekerjaan sekaligus
Kelemahan arsitektur
komputer yaitu
1. Komputer tidak dapat berjalan sendiri atau beroprasi sendir
2. Komputer tidak dapat melakukan generalisasi
3. Komputer tidak mampu mengenali masalah yang kompleks
4. Komputer lebih rentan terhadap kerusakan
SUMBER:
Alfatta, H. (2007). Analisis dan Perancangan Informasi.
Yogyakarta: Andi
Offset.
Offset.
Basuki, A, M, H. (2008). Psikologi Umum. Depok : Universitas Gunadarma.
Dakir.
(1993). Dasar-dasar psikologi.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Dewanto, Dr.George. Dkk. (2007). Panduan Praktis Diagnosis dan Tata
Laksana. Jakarta: EGC.
Laksana. Jakarta: EGC.
Erwin, Feradila, Alhaq., dkk. (2010). Arsitektur komputer. Depok: Universitas
Gunadarma.
Gunadarma.
Hutahaean.
(2014). Konsep sistem informasi.
Yogyakarta: CV. Budi Utama.
Koniyo,
Andri & Kusrini (2007). Tuntunan praktis membangun sistem
informasi akuntansi. Yogyakarta: Andi.
informasi akuntansi. Yogyakarta: Andi.
Neisser, U., & Becklen, R. (1975).
Selective looking: Attending to visually
specified events. Cognitive Psychology, 7(4), 480-494.
specified events. Cognitive Psychology, 7(4), 480-494.
Poerwadarminta,
W.J.S. (2003). Kamus umum bahasa indonesia.
Jakarta: Balai
Solso, R., Maclin, O. H., dan Maclin, M.K.
(2008). Psikologi Kognitif. Jakarta:
Erlangga.
Erlangga.
Suryadi. (1994). Pengantar arsitektur komputer. Depok: Universitas
Gunadarma.
Gunadarma.
Sutarman.
(2009). Pengantar teknologi Informasi.
Jakarta : Bumi Aksara.
Wade & Carol. (2007). Psikologi. Jakarta: Erlangga.
Komentar
Posting Komentar