Analisis Kasus Yang Berhubungan Dengan Psikologi Dan Internet
Penyalahgunaan
Facebook Pada Remaja
Sekarang
ini, intenet memang sudah menjadi pilihan utama sebagian besar masyarakata
untuk mendapatkan informasi dan terkoneksi dengan dunia luar. Manusia sebgaia
makhluk sosial tentu saja tidak dapat lepas dari kebutuhan untuk berhubungan
dengan manusia lain dalam suatu lingkungan sosial. Mc Clelland menyatakan bahwa manusia memiliki 3 kebutuhan pokok,
yaitu kebutuhan berprestasi (need of
achievement), dan kebutuhan afiliasi (need
of affiliation). Dan untuk memenuhi kebutuhan afiliasi, manusia akan
mencari orang lain untuk mengadakan interaksi, dan dengan adanya internet
mempermudah pemenuhan kebutuhan afiliasi. Hal tersebut dibuktikan dengan
munculnya berbagai situs jejaring sosial, dan salah satu yang terpopuler adalah
facebook.
Facebook adalah sebuah situs jejaring sosial yang
dirilis oleh seorang mahasiswa Harvard bernama Zuckerberg. Facebook
cenderung lebih mudah digunakan dibandingkan situs jejaring sosial lainnya.
Perkembangan facebook yang begitu
pesat berdampak pada terjadinya perubahan sosial dalam masyarakat. Keberadaan facebook seperti dua sisi mata uang.
Pada satu sisi, facebook membawa
manfaat bagi kehidupan manusia.
Di
sisi lain facebook juga berpotensi
membawa pengaruh negatif, norma sosial menjadi pembatas dalam kehidupan dunia
nyata seolah menjadi tidak berlaku dalam interaksi dunia maya. Seseorang
menjadi lebih ekspresif dan permesif dalam menyampaikan pikiran dan perasaannya
dimana hal tersebut cenderung tidak dilakukan dalam interaksi sosila di dunia
nyata, mereka juga lebihterbuka dengan identitasnya yang seharusnya itu hanya
menjadi privasi pribadi. Dalam hal ini, perubahan sosial akibat penggunaan
internet terutama facebook yang
mengarah kepada hal negatif benyak terjadi pada remaja.
Seperti contoh
kasus tentang penyalahgunaan facebook
pada remaja:
“kasus pemerkosaan yang dilakukan kelompok
atau geng terjadi pada bulan Maret 2013 di wilayah Jakarta Timur, sebanyak dua
kasus. Satu kasus menimpa siswi SMP berinisial NR (15). Keduanya diperkosa
lantaran bertemu teman laki-laki yang dikenalnya melalui media sosial facebook.
Data penanganan kasus di Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA)
menunjukkan, pemerkosaan pada remaja putri oleh kenalannya di media sosial
mulai muncul tahun 2011 sebanyak 36 kasus. Tahun 2012, sebanyak 29 kasus dan
pada Januari-Maret 2013 ini jumlahnya naik lagi menjadi 37 kasus.”
Dalam
kasus di atas dapat dilihat bahwa remaja sangat rentang dengan kasus yang
berkaitan pada media sosial. Karena remaja adalah masa transisi perkembangan
antara masa kanak-kanak dan masa dewasa dan umumnya dimulai pada usia 12 tahun
dan berakhir pada usia 20 tahun (Papalia & Olds). Perkembangan psikologis
remaja ditandai dengan perubahan cara pandang dan pola pikir. Interaksi antara
faktor fisik dan psikis remaja berkonsekuensi kepada perubahan perilaku pada
remaja.
Apabila
dilihat dari perkembangan kognisi dari Piaget, remaja telah memasuki tahap
operasional formal, yaitu suatu tahap dimana seseorang sudah mampu berfikir
secara abstrak. Remaja dapat berfikir dengan fleksibel dan kompleks. Salah satu
bagian perkembangan kognitif masa kanak-kanak yang belum sepenuhnya ditinggalkan
oleh remaja dalah kecendrungan cara berfikir egosentrisme, yaitu ketidakmampuan melihat suatu hal dari sudut
pandang orang lain dan hanya melihat masalah dari sudut pandang pribadi.
Dalam perkembangan
psikososial, E. Erikson mengatakan bahwa tugas utama remaja adalah menghadapi identity vs identity confusion. Tugas
perkembangan ini bertujuan untuk mencari identitas diri. Remaja identik dengan
kecenderungan mencoba hal baru, mudah mengalami perubahan minat atau yang
sering disebutkan dengan bahwa remaja itu labil, mudah tertarik dengan suatu
hal yang baru, namun mudah mengalami kebosanan. Persentuhan remaja dengan dunia
maya menjadi lebih intens. Internet dianggap mampu memenuhi kebutuhan remaja
untuk lebih mengenal dan memperluas lingkungan sosial.
Sesuai
dengan tugas perkembangan remaja yaitu mulai mengembangkan keterampilan
komunikasi interpersonal dengan bergaul dengan teman sebaya dan orang lain secara
individu maupun kelompok. Bagi remaja facebook dianggap sebagai salah satu
sarana untuk menunjukkan eksistensinya. Eksistensi tersebut berkaitan dengan
penerimaan kelompok atau teman sebaya. Penyalahgunaan facebook yang melibatkan
remaja juga disebabkan karena kematangan kognitif yang belum sempurna dan
kondisi emosi yang belum stabil. Cara pandang dan berfikir remaja dipengaruhi
oleh kelompok teman sebya.
Dari
kasus di atas dapat dilihat bahwa remaja tersebut di pengaruhi oleh teman
sekitar, atau emosi untuk menjadi yang paling eksis dari teman sebaya, dan
kematangan kognitif yang belim sempurna.
Sumber:
Komentar
Posting Komentar